Teknologi Kecerdasan Buatan di Bidang Keamanan: Polisi di negara Cina akan menggunakan kecerdasan buatan untuk memprediksi perbuatan kriminial

www.pcma.org
Express.co.uk
by Sean MArtin
Tue, 25 Jul 2017


Memang seperti film fiksi. Tetapi hal ini akan benar benar terjadi di negara cina. Pimpinan kepolisian setempat menyatakan bahwa nanti AI akan menentukan sesorang berbuat kriminal atau tidak bahkan sebelum orang itu melakukannya.

Li Meng, wakil menteri pengetahuan mengatakan, "Jika kita menggunakan sistem dan fasilitas yang pintar secara baik, maka kita akan mengetahui seblum apapun terjadi, siapa yang terduga teroris, dan siapa yang akan berbuat jahat.

Salah satu cara Cina untuk mencoba teknologi yang terkesan masa depan adalah dengan pengenalan wajah yang berhubung dengan Cloud Walk yang mana akan di ikuti software yang mengambil data dari orang orang dan apa yang mereka lakukan.

Sebagai contoh, jika ada masyarakat yang mengunjungi toko senjata dan kepolisian akan menggabungkan dengan kunjungan masyarakat yang lain, lalu dihubungkan dan dibuat seberapa besar orang itu akan melakukan perbuatan kriminal.

Juru bicara Cloud Walk Fu Xiaolong mengatakan kepada FInancial Times: "Polisi menggunakan big-data rating sistem untuk mengukur seberapa besar kecurigaan kita terhadap grup masyarakat berdasarkan perilaku mereka, dan kemana mereka pergi, dan juga apa yang mereka lakukan."

Dia menambahkan bahwa resiko meningkat ketika orang itu "Sering mengunjungi transport hubs dan pergi ke tempat mencurigakan seperti toko pisau."

Mr Fu menambahkan: " tentu kalo orang itu beli pisau dapur. tapi jika orang itu lalu membeli karung dan palu dimana gak berkesinambungan. maka orang itu dianggap mencurigakan."

Pihak berwajib juga memasang "personal re-identification" software untuk mencocokan indentifikasi meskipun dia berada di tempat yang baru untuk menghilangkan jejak.

Leng Biao, professor pemindaian tubuh di Beijing University of Aeronautics and Astronautics, menagatakan:" kita bisa menggunakan re-ID untuk mencari orang oranyang mencurigakan dengan melihat rekam jejak di area yang sama, atau orang yang menutup wajahnya."

"Dengan re-ID, memungkinkan untuk menyatukan jejak seseorang di area yang luas."

Kesimpulan saya dari artikel diatas adalah memang mudah untuk menentukan orang tersebut kriminal atau tidak dengan melihat rekam jejaknya. tapi hal tersebut mengganggu privasi orang tersebut. Karna kejahatan yang belum terjadi belum bisa disebut kejahatan. jika memang benar menggunakan big data. akan sangat besar dan rumit prosesnya. karna sebagai lembaga negara. tidak boleh asal dalam melakukan sesuatu.

artikel ini diambil dan diedit sesuai keperluan dari
https://www.express.co.uk/news/science/832390/AI-minority-report-POLICE-China-predict-crimes-BEFORE-they-happen. diakses pukul 13.05 WIB. 30 Nov 2017.

Comments