BAB III (INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT)




NAMA: ACHMAD RIVAI
NPM: 10115068
KELAS: 1KA21


BAB III
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT



1. PERTUMBUHAN INDIVIDU

a. Pengertian individu
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk, memegang peranan dala pergaulan hidup manusia. Dalam ilmu sosial, individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Sifat dan fungsi orang-orang disekitar kita adalah makhluk makhluk yang agak berdiri sendiri; dalam berbagai hal bersama sama satu sama lain, tetapi dalam banyak hal banyak pula perbedaannya. Sejenis tapi tak sama, makin tua semakin maju dan semakin banyak pula perbedaannya. Pada setiap anggota suatu bangsa yang bermacam macam tingkat peradabannya, terjadi diferensiasi dengan corak sifat dan tabiat beraneka macam.
Timbulnya diferensiasi bukan hanya pembawaan, tetapi melalui kaitan dengan dunia yang telah mempunyai sejarah dengan peradabannya. Hal ini memberikan keuntungan rohani bagi individu seperti bahasa, agama, adat istiadat dan kebiasaan, paham paham hukum, ilmu pengetahuan, dan sebagainya
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi, kegoncangan pada satu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Proses yang meningkatkan ciiri ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Konflik mungkin terjadi karena pola tingkah laku spesifik dirinya bercorak bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat dari sekitarnya.
Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya atau takluk terhadap kolektif, dan mempengaruhi masyarakat seperti adanya tokoh pahlawan atau pengacau. Mencari titik optimum antara dua pola tingkah laku (sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat) dalam situasi senantiasa berubah, emberi konotasi “matang” atau “dewasa” dalam konteks sosial. Sebelum “baik” atau “tidak baik” pengaruh individu terhadap masyarakat adalah relatif.

b. Pengertian Pertumbuhan
Walaupun terdapatnya perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan itu adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju dan lebih dewasa.
Perubahan ini pada lazimnya disebut dengan istilah proses.
Untuk selanjutnya timbul bebrapa pendapat mengenai pertumbuhan dari berbagai aliran yaitu asosiasi, aliran psichology Gestalt dan aliran sosiologi. Menurutu para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada asosiasi primer adalah bagian-bagian. Bagian bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada paa kemudian. Bagian bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi.
Dapat dirumuskan suatu pengertian asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pegaruh baik dari pengalaman atau empiri luar melalui panca indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
Lain halnya dengan pendapat dari aliran psiklogis Gestalt tentang pertumbuhan. Menurut para ahli dan aliran ini bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi.
Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan, sedang bagian bagian hanya mempunyai arti sebagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian bgian yang lain. Jadi dari pendapat aliran psikologi Gestalt ini dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara perlahan lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bgian bagian dari lingkungan yang ada.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Dalam membahas perumbuhan itu ada bermacam macam aliran, namun pada garis besarnya dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu:

a) Pendirian nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata mata ditentukan oleh fakto fakto yang dibawa sejak lahir.
Para ahli dari golongan ini menunjukan berbagai kesempatan atau kemiripan antara orang tua dengan anaknya. Misalanya seorang ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis.

b) Pendirian Emperistik dan enviromintalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat navistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu semata mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperanan sama sekali.
Jadi menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut pendirian yang environmentalistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari paham empersime.

c) Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Suatu modifikasi terkeal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh mengenai konsepsi konvergensi ialah konsep interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan statis yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.

d) Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut:
a) Masa vital yaitu dari 0,0 sampai kira kira 2,0 tahun.
b) Masa estetik dari umur 2,0 tahun sampai kira kira 7,0 tahun.
c) Masa itelektual dari kira kira umur 7,0 tahun sampai kira kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun.
d) Masa sosial, kira kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun sampai kira kira umur 20,0 tahun atau 21,0 tahun.

2. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya dengan perkembangan individu , sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan baindividu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga biasanya terdii dari suami, isteri dan anak anaknya. Anak anak inilah yang antinya akan berkembang dan mulai bisa melihat dan mengenal arti diri sendiri, dan kemudian belajar melalui pengenalan itu. Apa yang dilihatnya akan memberinya suatu pengalaman individual. Dari sini ia mulai dikenal sebagai individu.
Keluarga sebagai kelompok pertama dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual di masyarakt.
a. Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan pekerjaan atau tugas tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
b. Macam macam Fungsi Keluarga
Pekerjaan pekerjaan dapat digolongkan ke dalam beberapa fungsi yaitu:
a) Fungsi Biologis
b) Fungsi Pemeliharaan
c) Fungsi Ekonomi
d) Fungsi Keagamaan
e) Fungsi Sosial

a) Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan keluarga dapat menyelenggarakan persiapan persiapan perkawinan bagi anak anaknya. Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan bagi orang tua bagi anak anaknya dapat memberi pengetahuan antara lain tentang kehidupan sex bagi suami istri, pengetahuan untuk mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak anak dan lain lain.
dengan persiapan yang cukup matang ini dapat mewujudnkan suatu bentuk kehidupan rumah tangga yang baik dan harmonis. Kebaikan rumah tangga ini dapat membawa pengaruh yang baik pula bagi kehidupan masyarakat.
b) Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan gangguan sebagai berikut:
1) Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
2) Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat obatan
3) Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata pagar tembok dan lain lain.
Bila dalam keluarga fungsi ini telah dijalankan dengan sebaiknya baiknya sudah barang tentu akan membantu terpeliharanya keamaan dalam masyarakat pula. Sehingga terwujud suatu masyarakat yang terlepas/terhindar dari segala gangguan apapun yang terjadi.

c) Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
1) Kebutuhan makan dan minum
2) Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
3) Kebutuhan tempat tinggal

d) Fungsi Keagamaan
Di negara Indonesia yang berideologi Pancasila berkewajiban pada setiap warganya (rakyat) untuk menghayati, mendalami dan mengamalkan Pancasila di dalam perilaku dan kehidupan keluarganya sehingga benar benar dapat diamalkan P4 ini dalam kehidupan keluarga yang Pancasila.
Dengan dasar pedoman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran ajaran agam dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

e) Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak anaknya bekal bekal selegkap lengkapnya dengan memperkenalkan nilai nilai dan sikap sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan eranan yang diharapkan akan mereka jalankan bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi istilah sosialisasi
Dengan melalui nasihat dan larangan, orang tua menyampaikan norma norma hidup tertentu dalam bertingkah laku.

3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

1) Pengertian Individu
Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluuhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yng terbatas yaitu sebagaimana manusia perseorangan, smikian pendapat Dr. A. Lysen.
2) Pengertian Keluarga
Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga. Menurut Sigmung Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Dengan demikian keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami isteri.
Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor faktor politik, ekonomi dan lingkungan,
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu tuunan lalu mengerti dan merasa berdiri sendiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing masing anggotanya.
3) Pengertian Masyarakat
Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (Society) adalah wadah segenap antara hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva kolektiva serta kelompok kelompok lebih baik atau sub kelompok.
Kemudian pendapat dari Prof. M.M. Djojodiguno tentang Masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidu bersama antara manusia dengan manusia. Akhirnya Hasan Sadil berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
Jelasnya: Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma norma, adat istiadat yang sama sama ditaati dalam lingkungannya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan dalam suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi dua yaitu masyarakat sederhana, dan masyarakat modern.

4. HUBUNGAN ANTARA INIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

a. Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi bagi tidak dipisah pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli Psikologi modern menjelaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa dan raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan.
Contoh: manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi atau merasakan suatu keindahan, karena ia mempuanyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.
Tegasnya apabila kita mengamati sesuatu, maka kita bukan saja hanya melihat sesuatu dengan alat mata kita saja, melainkan juga dengan seluruh minat, dan perhatian yang kita curahkan kepada objek yang kita amati itu.
Pendapat lain menegaskan bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahw tiap tiap orang itu merupakan pribadi (inividu) yang khas menurut corak keperibadiannya, termasuk kecakapan kecakapan serta kelemahan kelemahannya. Sehubunguan dengan itu, Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk idividu adalah sebagai berikut: kepribadian adalah organisasi dinamis daripada sistem sistem psycho-physic dalam individu yang turut menentukan cara caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan (W.A Gerungan, 1980 : 28)

b. Makna Keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting didalam masyarakat. Keluarg merupakan sebuah grup yang terbentuk dari penghubungan laki laki dan wanita, perhubungan mana sedikit dan berlagsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak anak.
5 macam sifat terpenting, yaitu:
1. Hubungan Suami – Isteri:
Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidup dan mungkin dalam waktu singkat saja. Ada yang berbentuk monogomi, ada pula yang berbentuk poligami
2. Bentuk perkawinan dimana suami isteri itu diadakan dan dipelihara.
Dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat, bahwa calon suami isteri itu dipilihkan oleh orang tua mereka. Sedang pada masyarakat lainna diserahkan pada orang orang yang bersangkutan. Selanjutnya perkawinan ini ada yang berbentuk indogami (kawin dalam golongan sendiri), ada pula yang berbentuk exogami (kawin diluar golongan).
3. Susunan nama nama dan istilah istilah termasuk cara menghitung keturunan.
di dalam beberapa masyarakat keturunan biasanya dhitung melalui garis laki laki, ada yang elalui garis wanita. Di minang kabau wanita tidak mempunyai hak apa apa, bahkan hartanya tak diurusi oleh wanita itu, melainkan oleh adik atau sodara perempuannya.
Sistem ini disebut: Avonculat
4. Milik atau harta benda keluarga
Dimanapun keluarga itu pasti mempunyai milik untuk kelangsungan hidup para anggota anggotanya.
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama/rumah bersama.

c. Makna Masyarakat
Mengenai arti masyarakat ini, baiklah disini kita kemukakan beberapa definisi masyarakat itu, seperti misalnya:
1. R. Linton: Mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas batas tertentu.
2. M.J. Herskovist: menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L. Gillin dan J.P. Gilling: mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan memunyai kebiasaan , tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokkan pengelompokan yang lebih kecil
4. S.R. Steinmetz: seorang sosoiologi bangsa belanda, mengatakan bahwa masyarakat adalah kolomok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokkan pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
5. Hasan Shadily: mendefiniskian masyaraat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau krena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud diatas belum terorganisasikan mengalami proses yang fundamental, yaitu:
a. Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota.
b. Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau lesprit de corps
Mengingat definisi definisi masyarakat diatas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat sebagai berikut:
a. Harus ada pengumpulan manusia banyak, bukan pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan aturan atau undang undang yang mengatur mereka untuk meuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Sumber: Buku ISD, Ramdani Wahyu, M.Ag., M.Si., Pustaka Setia




































Comments